Tahu = Tidak tahu
Judul tulisan ini tentu akan dibantah oleh banyak orang,
terlebih pada awam yang menganggap bahwa hal ini sangat absurd dalam lautan
sains modern.
tulisan ini merupakan hasil diskusi kecil oleh
manusia-manusia kerdil yang baru mengenal cara menggunakan kacamata dunia.
waktu? hal yang kami anggap absurd yang disimbolkan dengan
detik, menit, dan jam.
kami tak menghiraukannya sama sekali, kami telah jauh
berlabuh mengarungi samudera akal.
Dengan pantang menjatuhkan sauh, kami meneruskan dan masuk
kedalam korelasi tradisi dengan agama. Manifestasi tradisi tergambar secara
jelas dalam agama, kami sama sekali tidak mengerti apakah itu merupakan
animisme atau bukan, penghargaan terhadap nenek moyang masih terlihat dalam
bentuk upacara sakral, seserahan, dan persembahan makanan. Orang dulu penuh
dengan misteri dan teka-teki, mitos dan hal-hal yang disebut dengan istilah
pamali sangat pantang untuk dilakukan. Kami hanya prihatin, tradisi kadang
menjerat manusia-manusia, mengurung kemerdekaan yang diberikan Tuhan.
Selesai membahas tradisi versus agama, kami berpindah
membicarakan website dengan content-content syiar agama, yang kami menyebutnya
doktrin media. Klaim dari para taat agama dengan tegas bahwa banyak content di internet yang merusak aqidah, tapi kami heran mengapa masih menggunakan internet? bukankah mereka mengatakan merusak aqidah? Kami tahu bahwa tidak ada pengaruh dalam mengomentari aliran-aliran mereka, kami berkesimpulan tentang ini bahwa hidup memang soal sudut pandang, atau persoalan kacamata dunia.
Lepaslah kacamata tradisimu yang membatasi pandanganmu,
lihatlah dunia secara universal, gunakan kacamata secara bergantian dalam
menjawab berbagai macam pertanyaan dalam benakmu. Namun jangan pernah menyerah, karena jika terungkap satu jawaban atas pertanyaan yang sulit, maka akan muncul beribu macam pertanyaan berikutnya. Kau tahu satu hal kemudian kau menemukan dirimu dalam jurang ketidaktahuan.
Tahu = Tidak tahu
Seperti kata Socrates, bahwa satu-satunya yang kuketahui adalah saya dalam keadaan tidak tahu.
Dikutip dari dskusi dengan saudara saya Sultan Achriansyah Utama